DEJAVANEWS.COM – Teknologi pangan sebagai pondasi isu keamanan pangan . Dalam menghadapi isu keamanan pangan, teknologi pangan menjadi pondasi utama. Untuk dapat mempelajari isu-isu teknologi pangan, universitas menyediakan beberapa tingkat pendidikan. Teknologi pangan adalah ilmu yang mempelajari bahan makanan.
Mulai dari proses pasca panen, pengolahan hingga distribusi dan dengan adanya teknologi pangan artinya yang memang dapat membawa banyak manfaat bagi masyarakat. Inilah sebabnya mengapa teknologi pangan disebut teknologi pasca panen.
Pada dasarnya, teknologi pangan adalah ilmu yang memenuhi kebutuhan manusia akan pangan yang sehat, bergizi, dan aman. Pengertian teknologi pangan Makanan merupakan kebutuhan dasar bagi manusia untuk terus bertahan hidup dan berkembang biak seperti makhluk hidup.
Setelah panen, itu meningkatkan cara tumbuh dan berubah menjadi sayuran. Dalam pengolahan, penerapan teknologi pangan dalam pengawetan, pengembangan, pengolahan, pemasaran. Itu juga tidak menilai nilai gizi, kualitas atau kesehatan masyarakat.
Secara ringkas, teknologi pangan adalah ilmu yang mempelajari bahan pangan mulai dari pasca panen hingga pengolahan, dengan tujuan memperoleh manfaat dan meningkatkan mutu serta nilai guna.
Sejarah Teknologi Pangan
Pengertian dari teknologi pangan artinya ilmu yang mempelajari bahan makanan yang cukup untuk menarik perhatian. Teknologi pangan berawal dari revolusi hijau, dimana hal ini berdampak besar pada kehidupan masyarakat dalam produksi dan konsumsi pangan.
Awal mula revolusi hijau berdasarkan penelitian dan tulisan Thomas Robert Malthus (1766-1834). Dimana Malthus ini berpendapat kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi orang karena adanya ketidakseimbangan antara pertumbuhan penduduk dengan peningkatan dari produksi pertanian.
Hingga akhirnya teknologi pangan modern dirintis pada tahun 1804 oleh Nicolas Appert dalam proses pengalengan makanan. Proses pengalengan ini tidak berdasarkan ilmu pengetahuan dan diprakarsai oleh Louis Pasteur pada tahun 1861.
Teknologi pangan pada saat itu tidak terbatas pada penyimpanan hasil bumi dalam bentuk biji-bijian. Sebaliknya, mereka menggunakan panas matahari untuk mengeringkan dan mengasinkan ikan, mengubah buah menjadi manisan, dan mengandalkan pasteurisasi termasuk pemanasan untuk membunuh bakteri serta pengalengan.
Peran Teknologi Pangan
Indonesia adalah contoh negara dengan produsen pangan pertanian yang besar. Ketika Revolusi Hijau atau Revolusi Pertanian terjadi di awal tahun 1970-an untuk meningkatkan produktivitas pertanian, kini mengandalkan teknologi pangan. Peran teknologi pangan adalah mengatur produktivitas pertanian mulai dari pemanenan, produksi dan distribusi.
Selain itu, tingkat kerusakan pascapanen tetap tinggi, berkisar 30-40%, sehingga segala upaya untuk mengatasi kerusakan pascapanen dengan menggunakan teknologi pangan artinya akan membantu mengatasi kelangkaan pangan.
Dahrul Syah pada tahun 2011 juga menyatakan kebutuhan untuk manusia akan pangan yang bergizi, aman dan sehat memerlukan penguasaan ilmu pengetahuan lengkap. Ilmu dan teknologi pangan harus berperan positif dalam mengarahkan perubahan ini ke arah yang lebih baik.
Manfaat Teknologi Pangan Sebagai Pondasi Isu Keamanan Pangan
- Memperpanjang umur simpan dan ketersediaan makanan.
- Anda dapat menyederhanakan masalah penyimpanan dan distribusi.
- Dengan meningkatnya lapangan kerja, kami meningkatkan nilai tambah ekonomi dalam bentuk keuntungan dan masyarakat.
- Produk pertanian dapat menjadi lebih menarik dan kompetitif setelah ditempatkan di pasar.
- Menyediakan limbah pertanian yang dapat didaur ulang menjadi produk tertentu.
- Mendorong munculnya industri non pertanian untuk mendukung industri pertanian seperti bahan kimia, kaca dan bahan kemasan.
Sekian ulasan mengenai teknologi pangan artinya ilmu yang terkait bahan pangan yang mungkin juga perlu Anda ketahui. Dengan begitu pemahaman dan penerapan yang baik dari bidang studi tersebut bisa terrealisasi dengan secara merata di seluruh wilayah. Serta kemudian juga bisa dirasakan manfaatnya semaksimal mungkin.
(dejavanews.com)
