Kolom  

Bahaya Sampah Plastik dan Deforestasi Bagi Kehidupan

Bahaya Sampah Plastik dan Deforestasi Bagi Kehidupan
Bahaya Sampah Plastik dan Deforestasi Bagi Kehidupan

DEJAVANEWS.COM – Kantong plastik merupakan kemasan yang saat ini dipercaya ekonomis menjadi pembungkus baik untuk makanan, mainan, perabot rumah tangga dan lain sebagainya. Padahal bahaya sampah plastik sangat banyak.

Hal ini menyebabkan banyak orang memilih kantong plastik sebagai pembungkus utama.  Namun dibalik keuntungannya ini menyimpan juga bahaya yang cukup besar bagi lingkungan dan komponen di dalamnya apabila dibuang begitu saja.

Menurut data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat fakta cukup mengejutkan bahwa Indonesia menjadi penyumbang sampah plastik terbesar ke-2 di dunia.

Sampah plastik di Indonesia telah mencapai 64 juta ton/ tahun dimana 3,2 juta ton diantaranya merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.

Baca Juga  Elon Musk Lakukan Hal Ini untuk Merombak Twitter

Sampah plastik sejatinya telah menjadi isu permasalahan yang cukup lama dibicarakan, namun hingga kini sampah plastik tetap menjadi momok yang cukup mengerikan dan kerap kali dibicarakan pengamat lingkungan.

Sayangnya, masih banyak masyarakat yang tidak peduli dan menganggap enteng sampah plastik ini.

Fenomena sampah plastik ini diperparah dengan ditemukannya limbah sampah yang dibuang di lautan sampai kawasan pesisir yang menjadi tempat tinggal bakau.

Sampah plastik yang dibuang ke lautan tentunya menjadi ancaman bagi kehidupan laut. Terdapat ratusan hingga ribuan hewan laut yang terluka/ mati akibat menelan sampah plastik.

Selain itu sampah plastik yang sampai di kawasan mangrove juga berpotensi menjadi penyebab kerusakan mangrove. Perlahan tapi pasti akan menyebabkan terjadinya deforestasi kawasan hutan mangrove.

Baca Juga  Terimakasih Bu Mega, Terimakasih Warga Jawa Tengah

Bagi pohon bakau sampah plastik yang terjebak di antara akar-akar bakau akan sangat mematikan.

Walau pohon bakau memiliki ketahan yang cukup kuat, lambat laun sampah plastik yang tersangkut akan mengurangi akses okigen.

Menurut para ahli, sampah plastik yang tersangkut di akar bakau menambah tekanan yang lebih besar dan lebih berat dari yang dihadapi oleh hutan mangrove akibat erosi, penurunan tanah, perubahan iklim, budidaya dan pembangunan.

Meningkatnya sampah plastik di kawasan hutan mangrove juga menyebabkan rusaknya keseimbangan biota laut yang hidup dan berkembang biak di ekosistem mangrove.

Deforestasi hutan mangrove ini tentunya menjadi ancaman yang cukup mengerikan. Padahal kawasan pesisir yang sehat ditandai dengan luasan bakau secara memadai.

Baca Juga  Penangkaran Satwa Liar, Solusi atau Eksploitasi Berkedok Konservasi?

Melihat banyaknya permasalahan yang ditimbulkan dari sampah plastik. Apa yang seharusnya kita lakukan?

Kita dapat mulai melakukan dengan mengurangi penggunaan sampah plastik. Salah satunya yaitu dengan mengganti kemasan plastik dengan kemasan ramah lingkungan.

Restorasi mangrove yang telah rusak akibat adanya sampah plastik juga perlu dilakukan dengan membersihkan kawasan mangrove tersebut.

Tentunya hal ini memerlukan peran dari semua pihak baik dari pemerintah, agen industry, serta masyarakat itu sendiri.

Terakhir penulis hanya ingin menyampaikan bahwa bukan sampah plastiklah yang menjadi masalah atau ancaman, tetapi bagaimana kita memilih dan mengolah plastik-plastik tersebut.

Demikian ulasan tentang bahaya sampah palstik dan deporestasi bagi kehidupan kita.

*Penulis adalah Maulia Risnawati Mahasiswa Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Maulia Risnawati
Maulia Risnawati

(dejavanews.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *