Kolom  

Sampah Plastik Mengacam Keberlangsungan Bumi Kita

Sampah Plastik
Sampah plastik merupakan jenis limbah anorganik yang sukar terurai dalam tanah dan membutuhkan waktu sebanyak 50-80 juta tahun untuk terurai.

DEJAVANEWS.com – Sampah plastik merupakan jenis limbah anorganik yang sukar terurai dalam tanah dan membutuhkan waktu sebanyak 50-80 juta tahun untuk terurai.

Permasalahan  sampah merupakan hal yang sangat membutuhkan perhatian dan penangganan khusus, karena sampah plastik menjadi permasalahan Nasional.

Jika dilihat dari aspek lingkungan plastik dipadang bau dan mengandung berbagai macam penyakit. Limbah plastik yang ada pada saat ini pada umumnya hanya dibuang (lanffill), dibakar atau didaur ulang (recycle).

Sehingga proses tersebut belum menyelesaikan semua permasalahan limbah plastik.

Plastik masih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di Indonesia. Selain bahannya yang tidak mahal, plastik tidak mudah lapuk, ringan, dan anti-karat.

Walaupun demikian, tumpukan sampah plastik dapat mengganggu lingkungan karena ia bersifat nonbiodegradabel.

Sifat tersebut menjadikannya penyumbang limbah terbesar yang menyebabkan kerusakan lingkungan.

Selain mengganggu estetika, masalah yang ditimbulkan oleh plastik adalah risikonya untuk mentransfer senyawa-senyawa toksik kepada ekosistem dan mengganggu makhluk hidup di dalamnya karena plastik tertelan oleh mereka.

Baca Juga  Promo McD Terbaru di 30 November 2021, Beli 1 Gratis 1 Melalui Drive Thru

Plastik telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari manusia. Dalam dua dasarwarsa terakhir, kemasan plastik telah merebut pangsa pasar kemasan dunia, menggantikan kemasan kaleng dan gelas.

Indonesia berada di peringkat kedua dunia pembuang limbah plastik ke laut dengan laju 0,52 kg sampah/orang/hari atau setara dengan 3,22 MMT/tahun.

Pada tahun 2010 Indonesia diperkirakan menghasilkan 3.2 juta ton limbah plastik yang salah dikelola dan 1.29 juta ton diantaranya berakhir di laut.

Limbah plastik memberi sumbangsih 90% sampah yang ada di lautan, menyebabkan kerusakan ekosistem pantai sehingga terjadi degradasi ekosistem wilayah pesisir.

Secara keseluruhan diperkirakan hampir 15% limbah plastik dari total global yang bermuara di lautan berasal dari Indonesia.

Baca Juga  Putus Asa, Warga Desa ini Terpaksa Menjual Ginjal Mereka Hingga Dijuluki Sebagai 'Desa Satu Ginjal'

Dari banyaknya permasalahan limbah plastik yang telah ditimbulkan solusi yang dapat kita lakukan adalah mengganti kemasan plastik dengan kemasan yang ramah lingkungan.

Selain itu limbah  plastik juga dapat dikreasikan menjadi karya kerajinan bernilai jual tinggi tanpa melakukan peleburan terlebih dahulu.

Pengolahan dilakukan dengan menggabungkan lembaran- lembaran plastik menjadi bahan dasar, baik dengan menjahitnya atau menempelkannya pada material lain.

Bungkus plastik beralumunium foil sebagai bahan baku produksi kerajinan memiliki beberapa kelebihan antara lain:

  • Plastik kemasan didesain oleh produsen makanan/minuman instan sebagai pembungkus produk yang cukup kuat melindungi produk di dalamnya. Disamping itu, plastik baru dapat terurai sempurna dalam waktu 80 sampai 300 tahun.
  • Anti air. Plastik kemasan tentu dirancang untuk melindungi produk di dalamnya dari air dan
  • Desain yang bagus. Setiap produsen ketika melempar produknya ke pasaran, tentu akan mengemasnya semenarik mungkin agar produknya digemari dan dibeli konsumen. Alasannya, karena pandangan pertama ketika berbelanja biasanya pembeli tertuju ke kemasan yang apik dan mencolok. Kemasan yang tertata apik dilihat dari paduan warna, huruf, dan gambar tentu dirancang sedemikian rupa oleh tenaga ahli
  • Sampah plastik adalah barang buangan dari produk sekali pakai. Oleh karena itu sering kali dianggap tidak punya nilai lagi. Sampah plastik diperoleh secara gratis apabila kita pandai menyusun strategi pengumpulannya.
  • Lentur, muda dibentuk dan dilipat. Dengan sifat ini kita dapat memanfaatkan plastik mirip dengan kain atau kertas
Baca Juga  Baku Hantam Hipmi di Solo Menampar Wajah Jokowi

Karena dampak sampah plastik yang sangat merugikan bagi lingkung, penulis berharap kita dapat mengurangi penggunaan sampah plastik dan menggantinya menjadi kemasan yang ramah lingkungan.

Penulis adalah Ahmad Mujahid Mahasiswa Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

(Dejavanews.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *