Keunggulan Pesawat CN235 Karya Anak Bangsa yang Mendunia

Pesawat CN235-220
Pesawat CN235-220 pesanan Nepalese Army (angkatan darat Nepal)

TRIBUN-MEDAN.com – Keunggulan Pesawat CN235 karya anak bangsa yang mendunia. Pesawat CN235 buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI).

Tak hanya karena buatan dalam negeri, pesawat CN235 ini memiliki banyak keunggulan dengan pesawat-pesawat buatan negara lain.

PTDI pun berencana meningkatkan kapasitas produksi Pesawat CN235 usai menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Jet Investment Group SÀRL, Rabu (2/2/2022).

Dalam MoU tersebut, PTDI dan Jet Investment Group SÀRL bekerja sama dalam penjualan dan pengembangan Pesawat CN235.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan dukungannya ke PTDI untuk memperluas pemasaran produk-produk unggulannya, terutama CN235 ke pasar internasional.

Seperti apa keunggulan pesawat CN235? Berikut keunggulan dan sejarahnya:

Keunggulan mesin pesawat CN235

1. Hemat Bahan Bakar

Pesawat CN235 merupakan pengembangan dari pesawat C212 Aviocar yang telah diproduksi CASA di Spanyol dan IPTN di Bandung atas dasar lisensi CASA.

Dibuat dengan mesin turboprop CT7 buatan General Electric Amerika Serikat, pesawat CN235 versi awal memiliki keunggulan dapat menghemat bahan bakar sebanyak 15 persen dibandingkan mesin lain dengan kemampuan sama.

Baca Juga  Daftar Makanan yang Baik dan Buruk Bagi Penderita Asam Urat

Mesin CT7 dari CN235 ini merupakan mesin yang sangat terjamin serta dapat dipercaya berdasarkan latar belakang jam terbang mesin GE T700/CT7-2 yang sudah mencapai lebih dari satu juta.

2. Take off dan landing di landasan pendek

Keunggulan lain pesawat CN235 buatan dalam negeri ini juga dirancang untuk bisa lepas landas dan mendarat di landasan pendek.

Artinya, pesawat CN235 mampu take off dan landing di landasan pacu non-aspal.

3. Memiliki lebih dari 300 versi

Sejak pertama kali diproduksi, pesawat CN235 memiliki beberapa jenis. Di tahun pertama pembuatannya, IPTN dan CASA mengeluarkan CN235 versi 10 dan versi 100 pada tahun 1986.

Kemudian, PTDI mengembangkan versi perbaikan CN235, seperti versi 110 dan 220. Sedangkan Airbus Defence and Space mengeluarkan versi 200 dan 300.

Hingga kini, produksi pesawat CN235 sudah mencapai lebih dari 300 versi.

Ada tiga jenis pesawat CN235 versi 220 milik PTDI, mulai dari CN235-220 Civil, CN235-220 Military Transport, dan CN235-220 Special Mission.

Baca Juga  APHI Komda Sumut Aceh Lakukan Pelatihan Pengenalan Kebakaran Hutan dan Lahan Tingkat Dasar

Untuk bersaing dengan pasar global, PTDI menambah beberapa aspek dari CN 235, seperti produksi sayap luar, stabilizer horizontal, sirip vertikal, hingga pintu untuk Airbus Defence & Space.

4. Dipesan 20 negara

Sejak pertama kali diproduksi, pesawat CN235 telah dipesan oleh 20 negara, seperti Perancis, Arab Saudi, Malaysia, Thailand, dan Uni Emirat Arab (UAE).

Bahkan, US Coast Guard menggunakan pesawat CN235 ini partoli maritim.

Pada 2019, pesawat CN235 dipesan angkatan darat Nepal Nepalese Army.

Sementara pada 2021, Prabowo menyerahkan satu unit CN235 ke Angkatan Udara Republik Senegal yang sudah tiga kali membeli pesawat dari Indonesia.

Menteri Pertahanan juga berencana segera melaksanakan pengadaan baru pesawat CN235 sebagaimana arahan dari Presiden Jokowi.

Pengadaan pesawat CN235 bertujuan untuk memperkuat alutsista TNI dan upaya membesarkan industri pertahanan, yang tidak lain adalah PTDI.

5. Dibeli Kemenhan 10 unit lebih

Kini, usai menandatangani MoU dengan Jet Investment Group SÀRL tentang penjualan dan pengembangan bersama CN235.

PTDI optimistis pesawat CN235 semakin mendunia dan menjadi produk kebanggaan Indonesia.

Kementerian Pertahanan juga memastikan 10 unit pesawat CN235 yang akan dipakai di dalam negeri.

Baca Juga  Masyarakat Adat Secanggang Lakukan Musyawarah Terkait Isu Rencana Okupasi PTPN 2

“Kemhan dalam waktu yang tidak lama lagi akan tandatangani kontrak 10 unit CN235, bahkan saya rencanakan untuk tambah lagi, karena kita akan butuh lebih banyak lagi CN235. Untuk peningkatan kapasitas produksinya, kami dari Kemhan akan mendukung penuh sampai PTDI bisa,” ujar Prabowo, dikutip keterangan terangan tertulis, pada Jumat (4/2/2022).

Selain memberikan dukungan kepada PTDI untuk mengembangkan CN235, Prabowo juga mengingatkan agar PTDI senantiasa menjalankan manajemen sebaik-baiknya.

Sejarah pesawat CN235

Pesawat CN235 pertama kali diproduksi pada tahun 1983. Nama CN235 merupakan singkatan dari Casa Nurtanio 2 mesin 35 penumpang.

Pembuatan pesawat CN235 merupakan hasil kerjasama IPTN dengan perusahaan pesawat terbang Spanyol Construcciones Aeronautica SA atau CASA (Airbus Defence and Space) dengan skala 50:50 untuk permodalan, produksi, dan pemasaran.

Kemudian, prototipe pesawat CN235 diresmikan oleh Presiden Soeharto dan didampingi oleh BJ Habibie yang saat itu menjabat sebagai Menristek.

Lokasi peresmian CN235 berada di PTDI yang dulunya bernama PT Nurtanio atau PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN).

Awalnya, pesawat CN235 edisi pertama diberi nama “Tetuko” oleh Presiden Soeharto. Tetuko merupakan nama tokoh wayang, Gatotkaca sewaktu ia digembleng di Kawah Candradimuka saat masih bayi.

Sementara prototipe pesawat CN235 edisi pertama yang diproduksi CASA bernama “Elena” dan telah mengudara lebih dulu pada tanggal 11 November 1983.

(dejavanews.com)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *