Pahami 4 Standar Akuntansi Keuangan umum Utama di Indonesia

Pahami 4 standar akuntansi keuangan umum utama di Indonesia

DEJAVANEWS.com – Standar akuntansi keuangan adalah cara dan format yang pakai untuk memberikan sebuah informasi laporan keuangan tentang semua kegiatan bisnis.

Karena sistem ini biasanya berbentuk pernyataan atau dokumen, maka sering disingkat PSAK atau Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.

Standar ini memastikan bahwa semua laporan keuangan yang dibuat seragam, terlepas dari jenis perusahaan atau bisnis yang memproduksinya.

Selama ini fungsi penyeragaman melalui standar ini terkesan sederhana, atau mungkin sepele, namun kesederhanaan inilah yang memiliki nilai tambah sehingga memudahkan pelaku usaha untuk membiayai usahanya.

Misalnya, pemangku kepentingan bisnis dapat dengan mudah membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda karena semua laporan keuangan yang dibuat distandarisasi dengan standar yang sama. Hal ini memudahkan pelaku usaha untuk melakukan analisis usaha berdasarkan laporan keuangan yang disusun oleh beberapa perusahaan sekaligus.

Selain untuk kenyamanan entitas itu sendiri, keberadaan dokumen atau pedoman standar akuntansi keuangan memungkinkan auditor untuk melakukan berbagai jenis audit sesuai kebutuhan. Karena semua laporan keuangan disusun secara seragam, auditor tidak perlu lagi mempelajari setiap format atau format laporan keuangan yang ada.

Tanpa standar ini, auditor dapat membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan pekerjaannya.

bagaimana itu? Jika format semua laporan keuangan tidak dibakukan, auditor perlu waktu untuk mempelajari cara mempersiapkannya sebelum memulai proses audit itu sendiri.

Namun, bagi siapa pun yang secara langsung atau tidak langsung berkewajiban untuk mereview laporan keuangan, standar akuntansi keuangan bukanlah solusi mutlak. Ini karena Indonesia saat ini memiliki setidaknya 4 standar.

Namun minimal, pelaku usaha dan auditor hanya perlu mengetahui perbedaan keempat standar tersebut dan kapan menyusun laporan keuangan atau bagaimana standar tertentu dapat digunakan. Tentu jauh lebih baik daripada mengkaji dan mempelajari semua format laporan keuangan jika penyusunannya tidak dibakukan dengan standar yang seragam.

Apa saja empat format atau format standar akuntansi keuangan yang saat ini digunakan di Indonesia?

1. Standar Akuntansi Keuangan untuk Perusahaan tanpa Akuntan Publik

Standar akhir penyusunan laporan keuangan yang banyak digunakan di Indonesia adalah SAK-ETAP atau Standar Akuntansi Keuangan untuk entitas yang tidak memiliki SAK-ETAP.

Seperti namanya, standar terakhir lebih banyak digunakan atau ditargetkan untuk bisnis di mana akuntabilitas publik tidak begitu penting, atau untuk bisnis yang membatasi laporan keuangan mereka untuk penggunaan umum dan eksternal.

Secara konseptual, yang membedakan SAK-ETAP dengan standar akuntansi lainnya adalah tidak adanya laporan laba rugi komprehensif. Dengan kata lain, laporan keuangan yang disusun dalam standar ini memiliki keterbatasan yang lebih besar dalam berbagai evaluasi keuangan yang dilakukan.

Baca Juga  Cara Menghitung Pph Pasal 21 Karyawan Tetap dengan Gaji Mingguan dan Harian

Kewajiban pengungkapan non-material pengguna SAK-ETAP menghindari pengakuan kewajiban untuk bisnis yang tercakup dalam Standar Akuntansi Keuangan ini. Selain itu, aset pajak penghasilan tangguhan yang timbul dari beban pajak penghasilan yang diakui dalam Pernyataan ini dihitung sebagai jumlah pajak sesuai dengan peraturan perpajakan.

Perbedaan lainnya terletak pada penilaian aset berwujud, aset tidak berwujud dan properti investasi setelah tanggal akuisisi, yang dihitung hanya pada harga perolehan.

Karena kompleksitas yang relatif rendah dalam mempersiapkan laporan keuangan dalam format ini, banyak disukai oleh usaha kecil. Seperti diketahui, pelaku usaha kecil umumnya memiliki batasan modal yang cukup besar.

Keterbatasan modal ini sering menjadi kendala besar ketika pemangku kepentingan usaha kecil ingin menyiapkan laporan keuangan terperinci sesuai dengan kriteria yang berbeda, karena mereka harus mempekerjakan karyawan pihak ketiga. Oleh karena itu, format ini banyak digunakan karena cakupan kebutuhan bisnis usaha kecil dan UKM tidak begitu kompleks.

Padahal, jika badan usaha yang bersangkutan dapat dengan baik menerapkan standar akuntansi keuangan untuk korporasi tanpa akuntan publik, tidak jarang melakukan audit secara mandiri terhadap usaha kecil dan menengah (UKM) tanpa personel eksternal.

Mengetahui segala perbedaan antara standar yang ada dalam penyusunan laporan keuangan dapat membantu pelaku usaha menentukan format penyusunan yang tepat berdasarkan kebutuhan usahanya. Namun tentunya hal ini harus terlebih dahulu disertai dengan catatan keuangan yang baik.

Laporan keuangan yang akurat tidak dapat dibuat tanpa catatan yang bersih dari semua transaksi yang masuk atau keluar dari lingkup keuangan bisnis. Dampak jangka panjang dapat menghambat pelaku usaha untuk menentukan strategi usaha yang terbaik untuk diterapkan.

2. Standar Akuntansi Keuangan Islam

Setelah membahas tentang standar baku dan format baku penyusunan laporan keuangan instansi pemerintah sebagai pedoman penyusunan laporan keuangan bagi perusahaan publik yang terdaftar di pasar modal atau perusahaan yang menyelenggarakan urusan keuangan internasional, maka standar selanjutnya yang akan diterapkan di Indonesia adalah sebagai berikut:

Keberadaan format standar standar laporan keuangan syariah juga penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Karena disadari atau tidak, Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Dengan kata lain, sistem keuangan syariah yang digunakan dalam Islam juga memiliki peminat yang relatif sedikit.

Baca Juga  5 Tabungan yang Harus Dipersiapkan Sejak Dini

PSAK-Syariah telah menjadi standar akuntansi keuangan yang diperlukan, terutama untuk praktik bisnis yang menerapkan sistem keuangan syariah. Sebagai contoh, di Indonesia, format standar ini sering digunakan oleh lembaga-lembaga yang menerapkan kebijakan syariah, seperti industri perbankan syariah, pegadaian syariah, lembaga jakat dan banyak lagi bisnis yang benar-benar menerapkan hukum syariah.

Tidak seperti banyak format standar yang dibahas sebelumnya, PSAK-Syariah tidak disusun menurut peraturan perundang-undangan, seperti standar akuntansi pemerintah, atau rekomendasi atau ketentuan bersama, seperti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan – Laporan Keuangan Internasional. Ini standar, tetapi saya telah membuat, mengkompilasi, dan mengembangkan Partwa. – Fatwa dikeluarkan dengan acuan Majelis Ulama Indonesia.

Meskipun terdapat beberapa perbedaan dibandingkan dengan standar penyusunan laporan keuangan lainnya, PSAK-Syariah sebenarnya memiliki konsep yang sama dengan penyusunan laporan keuangan. Namun, dalam standar ini ketentuan penyajian laporan keuangan umum juga disertai dengan standar khusus yang banyak digunakan dalam sistem keuangan Islam, seperti mudharabah, murabahah, salam, ijarah dan istishna.

Meski berlandaskan agama, keberadaan PSAK-Syariah sangat membantu dalam membujuk para pelaku usaha untuk terus menggerakkan perekonomian tanpa khawatir praktik-praktik tersebut masih melanggar aturan agama. sistem keuangan Islam.

3. Standar Akuntansi Keuangan – Standar Akuntansi Internasional

Laporan Akuntansi Keuangan – Laporan Keuangan Internasional, atau kadang disingkat PSAK-IFRS, adalah dua entitas yang menjadi satu entitas: PSAK dan IFRS.

PSAK sendiri berlaku hingga tahun 2021 berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada tahun 2012. Sementara itu, IFRS adalah standar yang digunakan oleh International Federation of Accountants (IFAC), dan Indonesia telah terdaftar sebagai anggota pada Oktober 2012. itu.

Selain menggunakan PSAK, Indonesia juga harus menggunakan IFRS, karena negara-negara yang terdaftar sebagai anggota International Federation of Accountants (IFAC) biasanya menggunakan format laporan International Financial Reporting Standards.

Dengan kata lain, para pelaku usaha di Indonesia tidak perlu khawatir ketika harus menyampaikan laporan keuangan kepada pemangku kepentingan tingkat internasional. Hal ini dikarenakan para pelaku usaha tersebut dapat menggunakan format Standar Pelaporan Keuangan Internasional ini. Apalagi para pelaku usaha tersebut perlu berbisnis dengan pelaku usaha lain di negara yang juga menjadi anggota International Federation of Accountants.

Dengan standar yang berlaku secara internasional ini, bahkan rekan bisnis pun tidak perlu takut kebingungan ketika perlu mempelajari laporan keuangan rekan bisnis dan penyandang dana di luar negeri. Ini karena sudah ada format serupa yang tersedia. Tentu saja pedoman atau bahan referensi untuk persiapan ini akan sangat bermanfaat, terutama bagi para pemilik usaha yang bergerak di bidang usaha impor dan ekspor.

Baca Juga  Cara Sederhana Mengelola Keuangan Pribadi

Lantas, bagaimana dengan pemilik bisnis yang wilayah usahanya terbatas di Korea? Untuk syarat yang satu ini, Standar Akuntansi Keuangan adalah jawaban yang terbaik!

PSAK merupakan standar yang harus digunakan oleh semua pelaku usaha yang bertanggung jawab secara publik, atau dapat juga disebut sebagai usaha yang terdaftar di pasar modal atau masih dalam proses pendaftaran. Contohnya termasuk perusahaan publik, perusahaan milik negara, bisnis yang mengelola dana pensiun, dan industri perbankan.

PSAK ini memungkinkan pelaku usaha untuk memberikan informasi yang relevan terkait laporan keuangan usaha tanpa perlu mengeluarkan pedoman khusus yang dapat digunakan untuk menganalisisnya.

4. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

Jika standar akuntansi keuangan adalah format yang digunakan baik untuk perusahaan milik negara maupun perusahaan independen, bagaimana dengan laporan keuangan yang perlu disiapkan oleh instansi pemerintah?

Namun, sebagai bentuk pertanggungjawaban pendanaan negara, instansi pemerintah diwajibkan untuk menyusun sendiri laporan keuangannya baik di tingkat pemerintah pusat maupun daerah. Jadi, berbicara tentang instansi pemerintah, kita mengenal Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).

Bagi instansi pemerintah, pedoman yang digunakan dalam Standar Akuntansi Keuangan adalah bagaimana laporan keuangan disusun oleh instansi pemerintah terkait untuk menjamin transparansi, partisipasi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan nasional yang benar.

Jika laporan keuangan yang disusun oleh instansi pemerintah, laporan keuangan pemerintah pusat, dan laporan keuangan pemerintah daerah semuanya dapat memenuhi pedoman tersebut, maka pemerintah adalah pemerintahan yang bersih. Mengingat praktik korupsi, kolusi, dan kronisme, yang harus kita lawan bersama selama ini tetap menjadi kutukan nasional.

Tanpa standar fiskal standar, pemerintah yang kotor dapat memanipulasi laporan keuangan yang terlihat bagus, tetapi laporan keuangan yang sebenarnya disiapkan tidak dapat menjamin transparansi, partisipasi, atau tata kelola keuangan negara yang baik.

Untuk itu, keberadaan standar akuntansi keuangan menjadi sangat penting, termasuk di tingkat pemerintahan. Oleh karena itu, format Standar Akuntansi Pemerintahan dibuat untuk menjaga kualitas semua laporan keuangan yang disusun oleh instansi pemerintah.

(*/dejavanews.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *