DEJAVANEWS.COM – Belajar membuat pantun seringkali membuat seseorang merasa kewalahan dalam berpikir. Padahal, membuat pantun tidak sesulit yang diduga lho.
Kita telah belajar membuat pantun sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Bahkan dari sebagian orang, ada yang tetap mempelajarinya hingga duduk di bangku perkuliahan maupun ketika sudah tidak lagi bersekolah. Namun, tetap saja masih banyak yang kebingungan dalam memikirkan cara memulai dan mengakhiri pantun.
Sebelum mempelajari cara membuat pantun, ada baiknya mengetahui pengertian dari pantun. Pantun merupakan salah satu karya sastra yang termasuk ke dalam puisi lama yang terikat dengan aturan dan pantun sendiri telah tersebar luas ke dalam berbagai bahasa di Nusantara.
Pantun adalah karya sastra yang diucapkan dari mulut ke mulut. Hal ini yang membuat nama penggubah pantun biasanya tidak tertera atau biasa disebut dengan anonim.
Pantun terdiri dari berbagai jenis, seperti pantun jenaka, pantun nasihat, pantun agama, pantun anak, pantun teka-teki, dan pantun cinta.
Pantun biasanya bertujuan untuk menghibur. Selain itu, pantun digunakan untuk menyampaikan perasaan atau isi hati, memberikan larangan, nasihat, juga ajaran moral hingga untuk kritik sosial.
Pantun juga mempunyai struktur seperti karya sastra lainnya, yaitu pantun terdiri dari sampiran dan isi. Sampiran adalah bagian dalam puisi yang ditulis dan diletakkan pada baris pertama dan kedua atau yang biasa disebut dengan pembuka.
Sedangkan isi merupakan bagian yang ditulis dan diletakkan pada baris ketiga dan keempat. Pada bagian isi tidak bisa dianggap sepele karena isi dianggap sebagai penentu dari kualitas sebuah pantun.
Berikut beberapa syarat yang wajib kamu ketahui dalam membuat sebuah pantun:
- Dalam satu bait pantun terdiri dari empat baris kalimat.
- Dua baris pertama pada pantun wajib berupa sampiran.
- Dua baris terakhir wajib berupa isi atau pesan yang ingin disampaikan sesuai dengan tema pantun yang akan dibuat.
- Pantun wajib memiliki sajak a-b-a-b.
- Jumlah suku kata tiap baris antara 8-12 suku kata.
Setelah mengetahui syarat-syarat dalam membuat sebuah pantun, terlebih dahulu kamu harus menentukan tema pantun yang akan dibuat. Pembuatan tema bertujuan untuk membuat pantun lebih terarah.
Contoh, kamu akan membuat pantun nasihat dengan tema kehidupan. Lalu, kamu dapat membuat isi pantun atau pesan yang ingin disampaikan. Setelah itu, kamu dapat membuat sampiran pantun.
Contoh sampiran dalam pantun
Jalan jalan ke Cappadocia
Jangan lupa membeli cukur
Contoh isi dalam pantun
Jika ingin hidup bahagia
Punyailah gaya hidup bersyukur.
Jika digabungkan antara sampiran dan isinya, maka akan membentuk pantun nasihat.
Jalan jalan ke Cappadocia
Jangan lupa membeli cukur
Jika ingin hidup bahagia
Punyailah gaya hidup bersyukur.
Nah, itulah langkah-langkah dalam membuat pantun yang boleh kamu coba di waktu senggangmu.
(dejavanews.com)