Sebelum Melamar Kerja, Ketahui Tips untuk Membuat Portofolio

Sebelum melamar kerja, ketahui tips untuk membuat portofolio
Sebelum melamar kerja, ketahui tips untuk membuat portofolio

DEJAVANEWS.COM – Tahukah Anda bahwa resume Anda bukanlah satu-satunya hal yang membedakan Anda dari pelamar lain di tempat kerja yang sangat kompetitif? Namun, portofolio Anda juga merupakan faktor penentu apakah Anda akan dipekerjakan atau tidak. Itulah mengapa sangat penting untuk mengetahui tips untuk membuat portofolio.

Apalagi di zaman sekarang ini, penulis konten, fotografer, programmer, dan lainnya sangat cocok untuk mereka yang ingin melamar ke perusahaan seperti industri kreatif atau startup.

Melampirkan portofolio pasti akan menjadi nilai tambah dalam menunjukkan keahlian di bidang yang Anda lamar.

Sebagai seorang mahasiswa, terutama bagi mereka yang sedang menempuh pendidikan di semester akhir, penting untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk memasuki dunia kerja.

Tentu saja, persiapan materi tidak dapat diselesaikan dalam sekejap mata. Hal ini karena dibutuhkan kesabaran dan konsistensi untuk memastikan persiapan berjalan dengan optimal.

Portofolio harus disiapkan dengan cara yang sama. Ketika Anda siap, Anda dapat memulai karir Anda segera setelah lulus.

Namun, masih banyak orang yang meremehkan persiapan yang harus mereka lakukan.

Nah, untuk menghindari kebingungan, berikut beberapa tips atau hal yang perlu diperhatikan saat mempersiapkan portofolio yang baik sebelum memasuki dunia profesional.

Baca Juga  PPDB SMP Medan 2022, Berikut Syarat dan Tata Cara Mendaftar

1. Desain sebaiknya sederhana

Saat membuat portofolio, itu harus sederhana dan mudah dilihat. Perhatikan template dan warna yang digunakan dan jangan sampai sulit dibaca oleh perekrut.

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat membuat portofolio adalah menyertakan detail halaman, memilih font (tidak menggunakan banyak varian font), dan memilih beberapa warna yang sesuai dengan konsep portofolio Anda.

2. Data pribadi yang singkat dan jelas

Bahkan jika Anda telah melampirkan resume Anda, tidak masalah jika Anda memasukkan biografi Anda ke dalam portofolio Anda.

Cukup dengan mencantumkan secara singkat data pribadi, kontak, pengalaman organisasi, sukarelawan atau pekerjaan, prestasi akademik atau non-akademik. Jika Anda memiliki LinkedIn, Anda juga dapat menambahkannya.

3. Buat daftar isi

Setelah melampirkan data pribadi Anda, langkah selanjutnya adalah membuat daftar isi. Hal ini diperlukan agar pembaca dapat melihat apa yang termasuk dalam portofolio.

Pastikan daftar isi sesuai dengan isi karya yang dikirimkan. Jika Anda memiliki pengalaman sebagai penulis, Anda dapat mencantumkan karya yang terkait dengan penulis di daftar isi.

Ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian untuk memudahkan perekrut. Misalnya berita (untuk berita), artikel ilmiah (penerbitan esai, makalah atau artikel ilmiah seperti KTI) dan konten (website/media sosial).

Baca Juga  Keterampilan yang Harus Dikuasai Sebelum Wawancara

4. Berbicara tentang keterampilan dan pengalaman

Portofolio memungkinkan Anda untuk menunjukkan keahlian dan pengalaman Anda melalui beberapa pekerjaan. Keterampilan ini terkait dengan pekerjaan yang Anda lamar.

Jika Anda melamar bidang desain grafis, cukup sertakan pengalaman dan pekerjaan terkait desain Anda.

Jika Anda tidak memiliki keahlian atau pengalaman tertentu, Anda dapat mulai mengikuti pendidikan, kegiatan organisasi, atau magang tergantung minat dan bakat Anda.

5. Sertakan contoh dan deskripsi singkat tentang tugas

Jangan lupa sertakan pekerjaan untuk meyakinkan perekrut. Portofolio pasti tidak lengkap tanpa bukti kerja.

Hanya menambahkan pekerjaan akan membuat portofolio Anda lebih meyakinkan. Hasil karya Anda dapat berupa gambar, video, karya tulis, atau penghargaan.

Ya, hal penting lainnya adalah jangan lupa untuk memberikan deskripsi singkat tentang tugas tersebut. Hal ini untuk memungkinkan pembaca mengetahui lebih banyak tentang karya yang telah Anda buat.

Misalnya karya desain berupa logo atau poster. Lalu, Anda dapat memasukkan logo atau gambar poster dalam portofolio Anda dan menguraikan makna, tujuan, dan proses pembuatannya.

Baca Juga  Wajib Tahu, Perbedaan Resume dan CV

6. Lampirkan ulasan pelanggan

Untuk portofolio, Anda dapat menyertakan testimonial pelanggan karena kesaksian ini bersyarat. Jika Anda pernah bekerja di bidang desain atau pernah magang, Anda bisa meminta rekomendasi dari klien.

Testimoni pelanggan ini menunjukkan bahwa Anda memenuhi syarat dan dapat dipercaya untuk menyelesaikan pekerjaan.

7. Buat portofolio digital

Membawa portofolio fisik memudahkan perekrut untuk melihat pekerjaan Anda, tetapi beberapa lebih memilih portofolio digital.

Portofolio digital ini penting karena dapat digunakan sebagai cadangan jika perekrut tiba-tiba memintanya. Jadi, lebih baik mempersiapkannya terlebih dahulu.

Melamar kerja atau magang dengan portofolio digital pasti lebih praktis dan fleksibel, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini.

Nantinya, dalam portofolio digital Anda, Anda dapat membagikan pekerjaan Anda dalam bentuk file pdf, alamat situs web, dan kode QR, sehingga memudahkan perekrut untuk melacak dan melihat pekerjaan Anda.

Bukankah itu keren?

Saat ini sudah banyak situs online yang menawarkan jasa pembuatan portofolio digital, dan tentunya membuat portofolio digital tidaklah sulit karena gratis.

Semoga beberapa tips untuk membuat portofolio di atas dapat membantu Anda sebelum melamar pekerjaan.

(dejavanews.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *